Analisis Kelayakan Usahatani Kentang Pada Kelompok Tani Saut Tani Di Kabupaten Samosir Provinsi Sumatera Utara
Abstract
Desa Hariara Pintu merupakan salah satu sentra penanaman kentang yang tergolong cukup luas dan budidaya tanaman kentang melalui lembaga kelompok tani “Saut Tani”. Tanaman kentang yang dibudidayakan di Desa Hariara Pintu adalah varietas granola. Adapun masalah utama dalam sistem budidaya tanaman kentang di Desa Hariara Pintu Kelompok Tani “Saut Tani” adalah ketergantungan petani akan keadaan alam sehingga penggunaan benih kentang tidak menjadi pengaruh besar terhadap budidaya kentang. Selain itu, petani juga tidak melakukan pencatatan keuangan seperti biaya produksi, hasil produksi, penerimaan dan pendapatan dalam usahatani. Penelitian ini bertujuan (1) untuk menghitung biaya, tingkat penerimaan dan pendapatan usahatani kentang kelompok tani “Saut Tani” di Desa Hariara Pintu Kecamatan Harian Kabupaten
Samosir, (2) menganalisis kelayakan usahatani dan kelayakan secara ekonomi komoditi kentang kelompok tani “Saut Tani” di Desa Hariara Pintu Kecamatan Harian Kabupaten Samosir. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Maret 2023 di kelompok tani “Saut Tani” Desa Hariara Pintu Kecamatan Harian Kabupaten Samosir. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode pendekatan survei seperti wawancara, observasi, dokumentasi dan daftar pertanyaan (kuisioner). Pengambilan sampel petani kentang dilakukan dengan cara metode sensus purpossive sampling sebanyak 17 anggota kelompok tani “Saut Tani” yang tergabung dalam kelompok tani tersebut dan membudidayakan kentang lebih dari 5 tahun. Hasil rata-rata produksi usahatani kentang dihitung berdasarkan 2 kelompok luas lahan yaitu kelompok 1 (satu) luas lahan 0,12-0,24 Ha dan kelompok 2 (dua) 0,28-0,48 Ha. Berdasarkan pembagian dua kriteria luas lahan, rata-rata produksi usahatani kentang pada kelompok 1 (satu) yaitu sebesar 4,09 ton dan kelompok 2 (dua) menghasilkan produksi 7,66 ton. Pendapatan usahatani kentang kelompok 1 (satu) sebesar Rp. 10.013.244 dan kelompok 2 (dua) sebesar Rp. 19.258.092. Untuk nilai R/C yang dihitung dari penerimaan dibagi biaya total, maka menghasilkan nilai R/C Ratio usahatani kentang
kelompok 1 (satu) senilai 1,53 dan nilai R/C Ratio usahatani kentang kelompok 2 (dua) senilai 1,55. Berdasarkan kedua golongan usahatani kentang di kelompok tani “Saut Tani”, usahatani layak dan menguntungkan. Untuk nilai π/C Ratio yang dihitung dari pendapatan dibagi total biaya, maka menghasilkan nilai π/C Ratio usahatani kentang kelompok 1 (satu) senilai 53 % dan nilai π/C Ratio kelompok 2 (dua) senilai 55 %. Berdasarkan kedua golongan usahatani kentang di kelompok tani “Saut Tani”, usahatani layak secara ekonomi, dimana tingkat suku bunga bank/koperasi yang berlaku pada saat penelitian yaitu sebesar 2 %, lebih kecil daripada nilai π/C Ratio dari kedua usahatani.