Desain Pengukuran Kinerja dan Prosedur Penyelesaian Masalah Pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) CU Sondang Nauli Dengan Menggunakan Metode Analisis PEARLS
Abstract
Desain Pengukuran Kinerja dan Prosedur Penyelesaian Masalah Pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) CU Sondang Nauli Dengan Menggunakan Metode Analisis PEARLS. Dibimbing oleh ASTON L. SITUMORANG, S.E., M.Si. dan MARYAM MONIKA RANGKUTI, S.E., M.Si.
Koperasi simpan pinjam harus dapat menciptakan kepercayaan baik dari masyarakat maupun anggota. Untuk memperoleh kepercayaan tersebut, koperasi pelayanan simpan pinjam harus memiliki tingkat kesehatan yang baik. Salah satu sistem penilaian kinerja keuangan untuk koperasi adalah sistem analisis PEARLS. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendesain alat yang digunakan untuk mengetahui tingkat Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) CU Sondang Nauli-Kabanjahe pada tahun 2021 dengan menggunakan sistem analisis PEARLS. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggunakan data primer dan data skunder yang diperoleh dari Koperasi Simpan Pinjam (KSP) CU Sondang Nauli-Kabanjahe. Teknik analisis data yang digunakan untuk untuk menjawab permasalahan tersebut adalah analisis PEARLS. Hasil dari penelitian ini menunjukkan aspek perlindungan (protection) menunjukkan kondisi yang tidak ideal, baik dari ketersediaan dana cadangan risiko terhadap total pinjaman lalai lebih dari 12 bulan (P1) dan ketersedian dana cadangan risiko dan provisi pinjaman lalai dari 1-12 bulan (P2). Aspek perlindungan pada rasio P3, P4, P5 juga menunjukkan bahwa pada koperasi belum ada pemutihan pinjaman lalai di atas 12 bulan. Pada rasio P6 menunjukkan hasil yang tidak ideal. Aspek struktur keuangan yang efektif (Effective financial structure) sebagian besar menunjukkan tidak ideal terutama untuk rasio E5, E7, E8, dan E9. Aspek ini juga menunjukkan bahwa pada rasio E1 persentase pinjaman beredar sudah ideal. Pada rasio E2, E3, E4 menunjukkan bahwa investasi sudah berjalan dengan baik. Pada rasio E6 menjelaskan bahwa koperasi tidak memiliki pinjaman kepada pihak lain. Aspek kualitas aset terutama rasio total pinjaman lalai terhadap total piutang menunjukkan rasio yang tidak ideal, sementara rasio aset-aset yang tidak menghasilkan terhadap total aset menunjukkan rasio yang ideal. Aspek tingkat kembalian dan biaya (Rates of return and costs), untuk kedua indikator yaitu rasio simpanan saham anggota dan rasio biaya operasional menunjukkan kondisi yang ideal. Aspek likuditas, rasio likuiditas terhadap simpanan non saham memiliki, kondisi yang tidak ideal. Aspek tanda - tanda pertumbuhan (signs of growth) yang memiliki indikator rasio ertumbuhan anggota yang tidak ideal dan rasio pertumbuhan total aset terhadap total aset awal tahun menunjukkan kondisi yang ideal. Pada rasio S1, S2, S4, S6 dan S7 menunjukkan tidak adanya pertumbuhan yang ideal. Pada rasio S3, S5, S8 dan S9 menunjukkan adanya tanda tanda perumbuhan yang ideal.