Penggunaan Matriks Swot dan Metode Qspm Untuk Menganalisa dan Menyusun Strategi Pemasaran Produk Furnitur (Studi Kasus Pada Toko Furnitur Rapy Ray Medan)
Abstract
Semakin ketatnya persaingan yang terjadi pada industri furnitur baik produk
lokal maupun impor membuat penjualan menjadi tidak stabil. Oleh karena itu,
perusahaan dituntut untuk dapat menyusun strategi pemasaran yang tepat agar
mampu bertahan di pasar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa situasi dan
meneliti strategi apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan volume penjualan
terhadap Toko Rapy Ray. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif
kualitatif dengan teknik analisis data berupa matriks IFAS dan EFAS, matriks
SWOT dan QSPM. Berdasarkan hasil penelitian dengan matriks IFAS diperoleh
skor bobot sebesar 2.72 dan 2.68 pada matriks EFAS. Untuk matriks SWOT
didapatkan sebelas strategi dan pada tahap keputusan dengan metode QSPM
diperoleh alternatif strategi yang dapat segera dilakukan oleh Toko Rapy Ray
adalah strategi WO (Weaknesses – Opportunity) dengan nilai TAS (Total Attractive
Score) tertinggi sebesar 7.42 dengan strategi memberikan promo menarik khusus
untuk UMKM baru di industri makanan dan minuman. The increasingly intense competition that occurs in the furniture industry
both local and imported products makes sales unstable. Therefore, companies are
required to be able to devise the right marketing strategic to survive in the
market. This research aims to analyze the situation and examine what strategies
should be done to increase the sales volume of consistent Rapy Ray. The research
method used is qualitative descriptive with data analysis techniques in the form of
IFAS and EFAS matrix, SWOT matrix, and QSPM. Based on the results of the
study with the IFAS matrix obtained weight scores of 2.72 and 2.68 on the EFAS
matrix. For SWOT matrix obtained eleven strategies and at the decision stage with
QSPM method obtained alternative strategies that can be done shortly soon by Toko
Rapy Ray is WO strategy (Weaknesses – Opportunity) with the highest value of
TAS (Total Attractive Score) 7.42 with a strategy to provide a special promo for
new UMKM in the food and beverage industry.