Penerapan Activity Based Costing Pada Tarif Jasa Rawat Inap Rumah Sakit Umum Imelda Pekerja Indonesia (RSU IPI)
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menambah pengetahuan tentang
tarif jasa rawat inap dengan menggunakan Activity Based Costing, dapat dijadikan
sebagai acuan dalam menetapkan tarif jasa rawat inap pada RSU IPI Medan, dan
sebagai alat pembanding dengan tarif jasa rawat inap yang ditetapkan oleh RSU
IPI Medan, serta menjadi salah satu masukan yang memberikan informasi
mengenai Activity Based Costing terutama dalam penerapannya pada sebuah
rumah sakit yang orientasi utamanya adalah pelayanan masyarakat.
Penelitian ini dilaksanakan pada RSU IPI Medan yang terletak di Jalan
Bilal No.24, Kelurahan Pulo Brayan Darat I Medan. Metode analisis yang
digunakan adalah dengan menggunakan metode deskiptif komparatif yaitu
membandingkan tarif jasa rawat inap yang ditetapkan oleh RSU IPI Medan
dengan metode Activity Based Costing.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat selisih perhitungan tarif
jasa rawat inap menggunakan Activity Based Costing dengan yang ditetapkan
RSU IPI Medan. Activity Based Costing memberikan hasil yang lebih kecil untuk
Kelas VVIP Rp. 1.026.239, Kelas VIP Rp 777.256, Kelas I Rp. 460.530, Kelas II
Rp 302.016 dan Kelas III Rp. 188.253. Sehingga memiliki selisih untuk Kelas
VVIP Rp 253.761, Kelas VIP Rp. 222.744, Kelas I Rp 139.470, Kelas II Rp.
97.984, Kelas III Rp. 61.747. Hal ini disebabkan karena pembebanan biaya
overhead pada masing-masing produk. Pada Activity Based Costing, biaya
ovehead masing-masing poduk dibebankan pada banyak cost driver. Sehingga
dalam Activity Based Costing telah mampu mengalokasikan biaya aktivitas ke
setiap kamar secara tepat berdasarkan konsumsi masing-masing aktivitas. The purpose of this study was to gain knowledge about the determination
of rates of hospitalization services using activity based costing, can be used as
reference in setting tariffs inpatient services at RSU IPI Medan and as a means of
comparison with the rates of hospitalization by RSU IPI Medan, as well as being
one of the inputs that provide information about activity based costing, especially
in its application to a hospital that is the main orientation of community service.
The research was conducted at hospitals located in the RSU IPI Medan at
Jalan Bilal no.24, Kelurahan Pulo Brayan Darat I Medan. The analytical method
used is to use a comparative descriptive method that compares the inpatient rates
determined by RSU IPI Medan with the Activity Based Costing method.
The results showed the differences in the calculation of inpatient rates
using Activity Based Costing with those set by RSU IPI Medan. Activity Based
Costing gives smaller results for VVIP Class Rp. 1.026.239, VIP Class Rp
777.256, Class I Rp. 460.530, Class II Rp. 302.016 and Class III Rp. 188.253. So
that it has a difference for VVIP Class Rp 253.761, VIP Class Rp. 222.744, Class
I Rp 139.470, Class II Rp. 97.984, Class III Rp. 61.747.This is due to the
imposition of overhead costs on each product. In Activity Based Costing,
overhead costs for each product are charged to many cost drivers. So that the
Activity Based Costing has been able to allocate the cost of activities to each
room appropriately based on the consumption of each activity.