Mitigation of 3-MCPDE and GE in palm oil in Indonesia
Abstract
Di antara minyak nabati yang dikonsumsi, RBDPO (refined, bleached and deodorized palm oil) terbukti mengandung kontaminan 3-MCPDE dan GE yang lebih tinggi, di mana ke-2 jenis kontaminan ini diklasifikasikan berpotensi karsinogenik dan/atau genotoksik pada manusia. Kontaminan pada RBDPO ini terbentuk selama proses deodorisasi dengan suhu tinggi dan juga
berkorelasi dengan kandungan klorida dan kualitas CPO sebagai bahan baku. Batas maksimum kandungan 3-MCPDE dan GE dalam minyak nabati telah ditetapkan sebesar 2500 dan 1000 µg kg, serta 750 dan 500 µg kg -1 bila digunakan untuk produksi makanan bayi dan makanan berbahan dasar sereal untuk bayi dan anak-anak. Mitigasi 3MCPDE dan GE pada RBDPO cukup menantang bagi industri pemurnian (refinery) minyak sawit dalam menghasilkan minyak sawit berkualitas baik dari aspek sensori atau organoleptis, stabilitas, keamanan, dan nilai gizinya, khususnya di Indonesia. Telah terbukti bahwa modifikasi pada proses pemurnian konvensional dapat menurunkan kandungan 3-MCPDE dan GE. Diantaranya adalah melalui pencucian CPO dengan air untuk mengurangi kandungan klorida, netralisasi alkali untuk menghilangkan asam yang ada dalam minyak sebelum proses deodorisasi, menggunakan adsorben bleaching earth ber-pH netral, -1 menambahkan antioksidan setelah bleaching untuk
mengurangi pembentukan 3-MCPDE dan GE yang dimediasi oleh radikal bebas, menurunkan suhu deodorisasi dengan waktu yang lebih lama, dan bahkan proses bleaching ganda dan/atau deodorisasi ganda minyak sawit. Perlakuan post refining dengan menggunakan adsorben spesifik juga diterapkan untuk menghilangkan 3-MCPDE dan GE. Namun, industri pemurnian minyak sawit harus menerapkan kombinasi beberapa strategi mitigasi untuk mengurangi tingkat 3-MCPDE dan GE, termasuk menggunakan CPO berkualitas baik dengan kandungan FFA, klorida, dan komponen teroksidasi yang rendah.