Pengaruh Sistem Pemupukan Tetes terhadap Hasil Tanaman Tomat (Lycopersicum Esculentum Mill) Di Lahan Kering
Abstract
Tomat merupakan komoditas strategis yang sangat mempengaruhi perekonomian khususnya Indonesia. Hal ini terlihat pada kebutuhan tomat yang sangat tinggi per tahunnya, bahkan konsumsi untuk setiap tahun mengalami kenaikan hampir 7 %. Permasalahan yang muncul adalah rendahnya produktivitas dari tanaman tomat di Indonesia, sehingga perlu perbaikan untuk meningkatkan produktivitas dengan teknologi pemupukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh sistem pemupukan tetes dengan jenis pupuk dan interval pemupukan yang berbeda terhadap hasil tanaman tomat. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode percobaan lapangan yang terdiri atas dua faktor dan tiga ulangan, dirancang dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Faktor pertama adalah interval pemberian pupuk dan faktor
kedua adalah jenis pupuk. Faktor pertama terdiri dari 3 aras, yaitu interval 1 minggu (I1), interval 3 minggu (I2) dan Interval 5 minggu (I3). Faktor kedua terdiri 2 aras, yaitu pupuk organik cair (J1) dan pupuk anorganik cair (J2). Pemupukan sistem konvensional digunakan sebagai kontrol untuk pembanding terhadap sistem pemupupan tetes (Drip Fertilization). Analisis menggunakan sidik ragam taraf 5 % dan uji lanjut DMRT (Duncan Multiple Range Test) dengan taraf 5 %. Kemudian untuk membandingkan antara perlakuan dengan kontrol dilakukan uji Kontras Ortogonal . Hasil penelitian menunjukkan sistem pemupukan tetes lebih baik dibanding kan dengan sistem pemupukan konvensional serta memiliki tren meningkatkan pertumbuhan vegetatif dan generatif tanaman tomat di lahan kering.