Perlihatkan publikasi sederhana
Analisis Perbandingan Kelayakan Usaha tani Bawang Merah (Allium Cepa. L) Menggunakan Teknologi Irigasi Tetes Dengan Teknik Budidaya Secara Konvensional
dc.contributor.author | Berutu, Samsul | |
dc.date.accessioned | 2023-09-07T04:27:52Z | |
dc.date.available | 2023-09-07T04:27:52Z | |
dc.date.issued | 2023-02-27 | |
dc.identifier.uri | http://localhost:8080//handle/123456789/497 | |
dc.description.abstract | Tanaman bawang merah merupakan komoditas sayuran yang sudah sejak lama dibudidayakan oleh petani secara intens. Komoditas ini mampu memberikan sumber penghasilan dan peluang kerja sehingga memberikan kontribusi peningkatan perkembangan ekonomi di suatu wilayah. Tercatat bahwa tingkat konsumsi penduduk Indonesia terhadap bawang merah mencapai 4,56 kg/kapita/tahun. Dalam budidaya bawang merah, ketersedian air merupakan hal vital karena tanaman bawang merah peka terhadap kekurangan air selama masa tanam. Untuk memenuhi kebutuhan air tersebut, dilakukan penerapan teknologi irigasi berbasis sistem drip tujuannya adalah agar dapat memberikan air sesuai dengan kebutuhan tanaman dengan interval penyiraman, jadwal penyiraman dan volume penyiraman yang tepat. Di sisi lain, teknologi ini memerlukan biaya yang relatif mahal untuk penerapannya, sehingga perlu dilakukan perhitungan kelayakannya. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui total biaya, penerimaan dan pendapatan dalam budidaya bawang merah varietas Lokananta dengan menerapkan teknologi irigasi tetes dibandingkan budidaya secara konvensional menggunakan varietas Batu Ijo dan (2) untuk mengetahui kelayakan usaha tani bawang merah varietas Lokananta dengan penerapan teknologi irigasi tetes dibandingkan budidaya bawang merah varietas Batu Ijo secara konvensional. Penelitian dilakukan selama 4 bulan yaitu dari bulan Mei - Agustus 2022 di lahan PT DSR yang merupakan pengembangan dari program Food Estate dan di lahan petani bawang konvensional yang berada di Desa Hutajulu, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan wawancara dan pengamatan langsung di lahan PT DSR, sementara di lahan petani konvensional dilakukan dengan wawancara. Metode pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan analisis data secara deskriptif kuantitatif menggunakan Microsoft Excel. Hasil perhitungan menunjukkan,bahwa total biaya usaha tani bawang merah PT DSR lebih besar dibanding dengan biaya usaha tani bawang merah petani konvensional yaitu Rp. 152.833.267 /ha dan Rp. 118.731.406 /ha atau dengan persentase biaya 29% lebih besar. Hal ini dipengaruhi oleh adanya perbedaan jenis peralatan yang digunakan, biaya penggunaan saprodi, tenaga kerja dan lamanya masa budidaya bawang merah. Total penerimaan usaha tani yang diperoleh PT DSR dan petani konvensional yaitu sebesar Rp. 64.814.815 /ha dan Rp. 442.500.000/ha, sehingga pendapatan yang diperoleh PT DSR dan petani konvensional yaitu Rp. - 88.018.453 /ha (rugi) dan Rp. 323.768.594 /ha (untung). Disimpulkan bahwa usaha tani bawang merah PT DSR tidak layak dijalankan karena mengalami kerugian dengan R/C ratio sebesar 0,42, sementara usaha tani bawang merah petani konvensional layak dijalankan karena memperoleh R/C ratio sebesar 3,73. | en_US |
dc.publisher | PSAH | en_US |
dc.subject | Analisis Usaha Tani | en_US |
dc.subject | Bawang Merah | en_US |
dc.subject | Irigasi Tetes | en_US |
dc.subject | Pertanian Presisi | en_US |
dc.subject | Allium cepa. L | en_US |
dc.subject | Desa Hutajulu | en_US |
dc.subject | Kecamatan Pollung | en_US |
dc.subject | Kabupaten Humbang Hasundutan | en_US |
dc.title | Analisis Perbandingan Kelayakan Usaha tani Bawang Merah (Allium Cepa. L) Menggunakan Teknologi Irigasi Tetes Dengan Teknik Budidaya Secara Konvensional | en_US |
dc.title.alternative | Studi Kasus di PT DSR dan Petani Bawang Konvensional Desa Hutajulu Kecamatan Pollung Kabupaten Humbang Hasundutan | en_US |