Analisis Sistem Pengendalian Internal Aset Lancar pada PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate
Abstract
ABSTRAK
SHAFIRA ARIFFIANI. Analisis Sistem Pengendalian Internal Aset Lancar Pada PT.
Bridgestone Sumatra Rubber Estate. Dibimbing oleh Dr.Chandra Situmeang, S.E., M.S.M.,
M.Pd., AK., CA., CPA.
Untuk mendapatkan keuntungan, perusahaan tentu akan melakukan kegiatan operasionalnya
secara efektif agar dapat meningkatkan jumlah aset atau harta yang mereka miliki.
Perusahaan biasanya memiliki 4 jenis aset, yaitu aset lancar, aset tetap, investasi jangka
panjang, dan aset tetap tidak berwujud.Aset Lancar merupakan aset yang dimiliki suatu
perusahaan di mana masa penggunaan nya relatif singkat atau mudah dicairkan dalam
jangka waktu kurang dari satu tahun atau satu tahun buku akuntansi.Untuk mencapai
tujuan usaha maka penting dilakukannya kegiatan pengendalian internal. Sebagai
perusahaan besar yang bergerak di bidang industri karet, PT. Bridgestone Sumatra
Rubber Estate tentu harus berusaha agar kegiatan operasional-nya berjalan dengan baik
dan efektif.Masalah yang sering terjadi pada PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate
diantaranya, yaitu pemalsuan dana kas kecil, pembelian fiktif dan supplier fiktif,
kontaminasi pada produk yang siap dikirim, penjualan dicatat lebih dari satu kali, serta
pemalsuan kadar dan berat bahan baku getah karet. Agar dapat menjalankan kegiatan
proses operasional perusahaan dengan efektif, salah satu hal yang bisa dilakukan PT.
Bridgestone adalah mengevaluasi atau meningkatkan pengendalian internal pada
perusahaan-nya agar bisa mencegah kemungkinan terjadinya fraud dan error.Penelitian ini
dilakukan mulai Mei hingga Agustus 2022 Di PT. Bridgestone Sumatra Rubber Estate.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif kuantitatif
dengan menganalisis pengendalian internal perusahaan menggunakan J-SOX dan
membandingkan dengan pengendalian internal berdasarkan komponen COSO. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa sistem pengendalian internal perusahaan sudah cukup
bagus namun masih terdapat beberapa kelemahan sehingga dapat timbul masalahmasalah.
Hasil perbandingan pengendalian internal juga menunjukkan jika menggunakan
J-SOX terdapat penambahan komponen yaitu tanggap pada IT. Penggunaan IT dapat
meningkatkan pengendalian internal menambahkan prosedur pengendalian baru yang
dilakukan oleh komputer, dan dengan mengganti pengendalian manual yang dapat
terpengaruh oleh kesalahan manusia. Disisi lain tanggap pada IT juga dapat menghadirkan
risiko baru seperti risiko terhadap perangkat keras dan data, jejak audit yang berkurang,
dan kebutuhan serta pengalaman IT dan pemisahan tugas IT.
Kata Kunci: COSO, J-SOX, sistem pengendalian internal, aset lancar, kas, piutang,
persediaan