Show simple item record

dc.contributor.authorSembiring, Elisa Dayanti
dc.date.accessioned2024-03-18T09:50:05Z
dc.date.available2024-03-18T09:50:05Z
dc.date.issued2023-08-15
dc.identifier.urihttp://localhost:8080//handle/123456789/769
dc.description.abstractUsaha tanaman hias telah cukup berkembang di Indonesia. Meningkatnya minat masyarakat dalam melakukan usaha tanaman hias dari tahun ke tahun dapat dibuktikan melalui data Badan Pusat Statistik tahun 2020 pada tabel Produksi Tanaman Hias Florikultura, menunjukkan jumlah produksi tanaman hias di Indonesia tidak pernah menginjak angka dibawah 100.000. Pelaku usaha tanaman hias penting untuk melakukan perhitungan akan keuntungan yang diperoleh serta menghindari kerugian. Tetapi dalam praktinya sendiri dilapangan, kebanyakan pelaku usaha tanaman hias mengalami kesulitan dalam menentukan harga pokok produksi akibat dari trend tanaman hias yang selalu mengalami perubahan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui harga pokok produksi dari bisnis rintisan nursery Eleplant menggunakan metode Activity-based Costing. Penelitian ini dilakukan pada September 2022 di bisnis rintisan nursery Eleplant, Jl. Siki Gang Kolam, Padang MAS, Kec. Kabanjahe, Kab. Karo, Sumatera Utara 22112. Metode pengolahan data yang digunakan yaitu mixed methods research yaitu menggabungkan pendekatan kualitatif dengan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan menerapkan sistem Activity-based Costing, memberikan kemudahan pelaku bisnis dalam menelusuri biaya-biaya yang dikorbankan dalam proses produksi.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherPSAPen_US
dc.subjectBadan Pusat Statistiken_US
dc.subjectFlorikulturaen_US
dc.subjectTrenden_US
dc.subjectActivy-Based Costingen_US
dc.subjectMixed Method Researchen_US
dc.titleAnalisis Activty-Based Costing Pada Bisnis Rintisan Nurserry ( Studi Kasus Eleplant )en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record