Perlihatkan publikasi sederhana

dc.contributor.authorSihotang, Krisanto B
dc.date.accessioned2023-09-07T08:18:36Z
dc.date.available2023-09-07T08:18:36Z
dc.date.issued2022-12-17
dc.identifier.urihttp://localhost:8080//handle/123456789/501
dc.description.abstractBuah timun merupakan hasil tanaman hortikultura yang tergolong dalam komoditi tanaman sayuran yang banyak diproduksi di berbagai daerah. Tingginya kebutuhan akan buah timun yang diikuti dengan jumlah produksi dari tanaman timun, maka sangat diperlukan benih tanaman timun dalam sistem perdagangan global maupun lokal. Salah satu perusahaan lokal yang bergerak dalam industri benih adalah PT Benih Citra Asia (BCA) dengan produk benih timun Monas F1. PT BCA memiliki permasalahan pemasaran, yang mana Monas F1 mengalami penurunan penjualan yang diduga disebabkan adanya daya saing produk yang rendah dengan produk kompetitor sejenis. Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan product quality, place, price dan promotion benih timun Monas F1 terhadap daya saing benih timun, serta merumuskan strategi pengelolaan product quality, place, price dan promotion dalam pemasaran produk benih timun Monas F1 PT BCA. Penelitian ini menggunakan riset pemasaran dengan pendekatan kuantitatif dan berfokus pada penelitian product dan attitude. Data yang dibutuhkan dari penelitian ini berupa hasil kuesioner yang disebarkan melalui kegiatan wawancara dengan petani secara langsung. Hasil data yang diperoleh diolah menggunakan analisis deskriptif yang bertujuan menganalisis dan menggambarkan data yang diperoleh. Penelitian ini telah dilaksanakan di Kec. Beringin dan Kec. Percut Sei Tuan pada bulan Maret sampai September 2022. Total responden yang diperoleh 57 orang, yang terdiri dari generasi Y, X, dan baby boomer. Untuk preferensi konsumen, baik di wilayah Kec. Beringin maupun Kec. Percut Sei Tuan, dapat dikatakan bahwa petani memilih produk benih timun berdasarkan merek, daya tumbuh, ketahanan terhadap virus, ukuran buah, diameter buah, ketebalan daging buah, produktivitas yang tinggi, informasi jelas pada label, dan keterjangkauan pembelian. Dalam perbandingan kualitas produk, produk kompetitor lebih baik bila dilihat dari kriteria daya tumbuh, ketahanan terhadap virus, diameter buah, dan produktivitas. Sementara untuk Monas F1 memiliki keunggulan di warna buah, panjang buah, dan ketebalan daging buah. Harga umum Monas F1 lebih tinggi dari pada harga yang menjadi omset terbanyak perusahaan, yakni di harga Rp60.000 sampai Rp65.000.Tempat terjangkau menjadi faktor petani membeli Monas F1. Kegiatan promosi produk pada Monas F1 lebih intensif dari pada kompetitor, akan tetapi yang dipromosikan kurang diharapkan dari keinginan petani. Monas F1 dapat dikatakan berada ditingkat brand recognition pada pengenalan merek. Produk kompetitor lebih sering digunakan oleh petani dibanding Monas F1.en_US
dc.publisherPSAHen_US
dc.subjectBenih Timunen_US
dc.subjectRiset Pemasaranen_US
dc.subjectPreferensi Konsumen.en_US
dc.subjectPenjualan MONAS F1en_US
dc.subjectStrategi Bersaingen_US
dc.titleAnalisis Strategi Bersaing Benih Timun di PT Benih Citra Asia Untuk Meningkatkan Penjualan Monas F1en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

Publikasi ini ada di koleksi berikut

Perlihatkan publikasi sederhana